Belajar Forex: Mengenal Trendline, Long Term Trading dan Short Term Trading. Pilih Mana?
16.16.00
Trendline merupakan tool yang sangat lazim digunakan dalam analisisteknikal. Bahkan perannya sangat penting,
karena strategi trading yang paling baik itu adalah trading yang mengikuti tren
pergerakan harga. Jika kita bisa menggambar trendline dengan tepat, maka garis
tersebut bisa sama akuratnya dengan metode trading yang lain. Maka persiapkan
diri Anda untuk lebih mengenali garis sederhana yang disebut trendline ini,
yang sayangnya banyak sekali diabaikan oleh para trader. Banyak sekali trader
yang masih salah dalam menggambar trendline, padahal garis yang sederhana ini
adalah inti analisis teknikal bersama support dan resistance.
OK,
sebelum melangkah lebih jauh, kita akan bahas jenis-jenis tren dulu. Pada
dasarnya hanya ada tiga tren : naik (uptrend), turun (downtrend) dan datar
(sideways). Kita akan bahas satu per satu.
1. Tren
naik (uptrend)
Sederhana
saja: tren naik (uptrend) adalah keadaan ketika harga sedang bergerak naik. Tapi
tetap ada prasyarat untuk menentukan bahwa pasar berada dalam uptrend. Coba
perhatikan gambar berikut.
Keterangan
gambar: P = Puncak (Peak), L = Lembah (Trough)
Prasyarat
uptrend adalah adanya sederetan PEAK (puncak) yang semakin tinggi dan TROUGH (lembah)
yang juga semakin tinggi. Karena ada kata “sederetan”, maka mestinya ada lebih
dari satu. Artinya, minimal harus ada dua puncak DAN dua lembah yang
SEMAKIN TINGGI.
Contoh
uptrend dalam grafik candlestick :
2. Tren
turun (downtrend)
Tidak
perlu rumit-rumit: tren turun (downtrend) adalah keadaan ketika harga sedang
bergerak turun. Tapi sebagaimana uptrend, ada prasyaratnya juga.
Keterangan
gambar: P = Puncak (Peak), L = Lembah (Trough)
Prasyarat
downtrend adalah adanya sederetan PEAK (puncak) yang semakin lembah dan TROUGH
(lembah) yang juga semakin rendah. Karena ada kata “sederetan”, maka harus ada
lebih dari satu. Artinya, minimal harus ada dua puncak DAN dua lembah
yang SEMAKIN RENDAH.
3. Datar
(sideways)
Nah,
ini juga sederhana. Sideway itu artinya pergerakannya bukan uptrend dan bukan
downtrend. Artinya apa? Ya datar-datar saja. Tetap ada naik dan turun tapi
hanya terbatas di range tertentu. Dengan kata lain, harus ada pada uptrend
maupun downtrend tidak bisa kita temukan.
Keterangan
gambar: P = Puncak (Peak), L = Lembah (Trough)
Info di atas sebenarnya bisa
menambah beberapa juta rupiah di daftar asset Anda. Belum tau caranya? Yup..
Salah satunya lewat trading forex.. belajar di sini aja, 100% gratis.
Udah ahli tapi tidak berani trading
besar-besaran karena pakai broker luar negri? Kalau broker lokal, komisi nya
besar banget? Coba dulu di demo account dengan KOMISI TERMURAH! Coba rekomendasi demo accountnya
disini ya:
Mantapkan Pikiran untuk Menjual dan Membeli:
Mantapkan Pikiran untuk Menjual dan Membeli:
Long Term Atau Short Term Trading?
Belajar
Forex : Long Term Trading dan Short Term Trading. Pilih Mana?
Artikel
belajar forex kali ini akan membahas mengenai gaya trading, jangka
pendek ataukah jangka panjang. Antara trading jangka panjang (long term
trading) dan trading jangka pendek (short term trading), manakah yang lebih
baik? Pada umumnya para trader lebih menyukai melakukan trading secara harian (short
term trading) untuk mengambil target profit beberapa pips saja dan melakukan
trading beberapa kali dalam 1 hari.
Namun yang menjadi kesulitannya adalah
mencoba untuk bisa konsisten meraih profit yang Anda inginkan. Kesabaran untuk
bisa mengambil 20 – 30 pips setiap hari dan mengulanginya secara terus menerus,
akan membuat Anda bosan. Dan pada akhirnya membuat kesalahan yang berujung pada
floating loss yang besar.
Sebenarnya
jika Anda bisa secara konsisten melakukan hal tersebut – yaitu dengan cara menentukan
target profit harian Anda – maka Anda akan bisa mengontrol cara trading Anda
dan profit Anda tentunya. Jika terjadi suatu trend yang panjang (long term),
namun dalan kurun waktu yang pendek (short term) memang sering kali membuat
Anda merasa ragu, apakah ini benar-benar bisa diandalkan.
Dan Anda tak akan
pernah tahu kapan waktunya suatu trend akan berbalik arah, hal ini tentunya
sangat beresiko karena akan mengancam profit yang sudah Anda kumpulkan. Oleh
karenanya sangat sedikit trader yang bermain secara long term, mungkin ini
salah satu penyebabnya.
Long
term trading membutuhkan pengetahuan fundamental ekonomi yang sangat rumit.
Fundamnetal ekonomi membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menggalinya.
Pengetahuan mengenai fundamental ekonomi merupakan satu langkah maju, namun
mengaplikasinya dalam forex trading adalah persoalan lain yang mungkin
membuat Anda bingung. Long term trading biasanya membutuhkan aksi yang lebih
sedikit karena momentum atau trend yang besar tidak setiap hari terjadi. Gaya trading
seperti ini tidak cocok bagi trader yang hanya mengandalkan keberutungan saja.
Jika Anda piker kembali, long term trader sebenarnya lebih punya kesempatan
mencetak profit daripada shor term trader.
Namun
apapun alasannya, Anda bisa meraih profit baik dari short term trading maupun
long term trading asalkan Anda punya dasar pengetahuan untuk melakukan analisa
secara teknikal maupun fundamental. Antara kedua system trading tersebut,
manakah yang lebih baik? Tentunya ini sangat bergantung dengan gaya Anda
masing-masing.
Yang jelas, pilihlah strategi forex
Anda dan lakukan secara konsisten untuk meraih profit dalam forex trading.
Evaluasi system trading yang Anda gunakan dan terus belajar forex untuk meningkatkan kemampuam trading Anda.
Selamat
menentukan gaya trading Anda.
Info di atas sebenarnya bisa
menambah beberapa juta rupiah di daftar asset Anda. Belum tau caranya? Yup..
Salah satunya lewat trading forex.. belajar di sini
aja, 100% gratis.
Udah ahli tapi tidak berani trading
besar-besaran karena pakai broker luar negri? Kalau broker lokal, komisi nya
besar banget? Coba dulu di demo account dengan KOMISI TERMURAH! Coba rekomendasi demo accountnya disini ya:
0 comments